Bagaimana Agar Makmur dan Tetap Makmur Berkelanjutan - 24 Inews

Breaking

Senin, 11 November 2019

Bagaimana Agar Makmur dan Tetap Makmur Berkelanjutan


24INEWS.COM - Hidup Makmur, Sehat, Bebas Secara Finansial adalah dambaan setiap insan. Menuju Indonesia Sejahtera, Adil dan Makmur merupakan wacana yang tiada pernah bosan untuk terus dibicarakan, ibarat sebuah kalimat yang tiada pernah bertitik. Bahkan, topik ini kerap memunculkan tanda tanya dan retorika pun termasuk di dalamnya. Betapa tidak, sudah 74 tahun sejak Proklamasi, Pemerintahan sudah silih berganti, namun sayangnya Indonesia belum juga Merdeka dari Kemiskinan, Pengangguran dan Kesenjangan Sosial.

Karena itulah, setiap peringatan Hari Buruh Internasional, buruh di Indonesia menyerukan agar kesejahteraanburuh diperhatikan. Walau masalah besarnya pemasukan merupakan satu faktor penentu dalam kesejahteraanhidup seseorang, namun faktor terbesar adalah pada sisi dirinya sendiri, yaitu bagaimana ia menggunakan uang sesuai dengan Petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Jadi, Untuk Mengejar Kemakmuran Kita Harus Bersandar Pada Nilai Universalitas Al-Quran

“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabb-mu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7).

Jadi, pusat kebebasan finansial adalah sikap bersyukur dengan sepenuh hati, yaitu suatu semangat yang tulus untuk selalu bersyukur kepada Allah atas setiap Karunia dan Berkah yang diberikan-NYA, baik besar maupun kecil. Dengan hati penuh rasa syukur ini akan muncul kegembiraan secara alami untuk berbagi dengan komunitas sosial dan spiritual serta setiap orang yang Anda temui.

Untuk itu ada beberapa hal yang mendasar yang harus diperhatikan :

1. Wujudkan Rasa Syukur itu Dengan Amal Shaleh.
Dalam hidup bermasyarakat, kita sering menerima undangan syukuran. Ini adalah contoh syukuran dalam bentuk perbuatan nyata dimana yang punya hajat berbagi rejeki kepada para tamu dengan memberikan jamuan makan dan minum. Jamuan ini menjadi sedekah yang tentu saja bernilai pahala. Undangan-undangan semacam ini tentu memilki dasar yang kalau kita telusuri akan kita temukan dalam Al Qur’an, Surat Adh-Dhuha, ayat 11 : “Dan terhadap ni`mat Rabb-mu, maka hendaklah kamu sebarkan.”

Perintah berbagi kenikmatan dengan orang lain dengan maksud agar mereka juga ikut merasakan kebahagiaan yang kita rasakan. Ini sering disebut dengan tahadduts binni’mah. Tentu saja tahadduts binni’mah ini baik. Jadi, Kelola dan manfaatkan Rezeki dan Segala Karunia Allah sesuai aturan-Nya.

2. Jangan Besar Pasak dari Tiang.
Cukupkanlah dirimu dengan gajimu. Pengeluaran kita janganlah lebih besar dari penghasilan. Namun seringkali godaan keinginan dan kemudahan untuk menggunakan uang plastik (kartu kredit) membuat seseorang tidak terasa telah membuat hidupnya terlilit dalam hutang.

3. Gunakan Uang Sesuai Prosedur dan Do’a.
Mengatur uang memang suatu hal yang sulit. Namun demikian, hal tersebut hanya terasa sulit karena Anda belum mulai melakukannya. Padahal dengan pengaturan yang cermat, trik menabung yang pintar, dan perhatian yang cukup terhadap pemasukan dan pengeluaran, Anda bisa mengatur uang dengan bijak, tanpa perlu gelar S2.

Karena itulah, pentingnya mempunyai Rencana Keuangan dalam Keluarga, apalagi Perusahaan. Seperti kita ketahui, ada banyak bisnis yang mengalami kegagalan, karena kurang terampil dalam mengelola perencanaan keuangan serta pendanaan yang kurang tepat. Maka dari itu, dalam menjalankan usaha, mengelola keuangan  ini harus komprehensif agar bermanfaat untuk kesuksesan usaha itu sendiri dan dapat membantu  keseluruhan komponen perusahaan dalam mengambil keputusan usaha bersama.

4. Belajar, Belajar dan Teruslah Belajar.
Jika Anda ingin Hidup Makmur, maka jangan pernah berhenti belajar agar Ilmu kita semakin meningkat Kualitasnya. Sebagaimana Imam Syafi’i r.a mengingatkan: “Barangsiapa yang menginginkan ( kebahagian) dunia hendaknya ia dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan akhirat, hendaknya ia dengan ilmu dan barangsiapa yang menginginkah kebahagian keduanya, hendak ia dengan ilmu.”

Belajar dalam hal ini bukan hanya berarti sekolah formal, namun bagaimana seseorang menjalani proses kehidupan, belajar dari kesalahan yang dibuat dan mau mencoba kembali. Untuk makmur dan sejahtera kita harus mau belajar kebenaran tentang pekerjaan, sistem keuangan, pajak dan juga investasi. Bukan tentang teori, tetapi bagaimana aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

5. Bijak dalam berinvestasi.
Belajar dari kisah Nabi Yusuf a.s, dalam setiap kehidupan akan selalu ada sebuah lingkaran dimana terjadi saat-saat makmur dan juga masa-masa kesukaran. Namun jika kita bijaksana seperti Yusuf yang dengan tuntunan Allah mengelola aset Mesir kala itu yang saat besar, maka masa-masa sulit itu akan dapat dilalui dengan baik.

Kemudian disusunlah strategi antisipasi seperti melalui produksi massal gandum dimasa subur, teknologi panen  gandum yaitu dengan memetik bersama tangkainya agar memiliki daya simpan yang lama, pengaturan sistem perbenihan agar benih untuk musim tanam berikutnya tetap tersedia, manajemen stok pangan yang berkeadilan dan terakhir yang dilakukan adalah membudayakan tolong menolong sesama warga negara yang kesulitan pangan. Langkah-langkah itulah yang dilakukan Yusuf yang semuanya dinyatakan secara tersirat dalam kitab suci. (QS 43-53).

6. Jadilah Murah Hati.
Banyak orang berpikir bahwa orang kaya adalah orang yang tamak, namun hal ini tidak benar seratus persen. Bahkan mereka yang terbatas keuangannya seringkali menjadi orang yang tamak. Namun ketamakan bukanlah ditentukan oleh besarnya kekayaan, namun sikap hati.

Nabi Muhammad SAW memang menasihati kepada orang-orang kaya untuk waspada dan berjaga-jaga dari ketamakan, karena kehidupan manusia tidak ditentukan oleh kekayaannya. Jadilah pribadi yang murah hati, bukan untuk menunjukkan betapa baiknya diri kita, namun semata-mata karena itu adalah sifat Allah : ‘… Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.’ (Q.s. Al-Ahzab: 43), dan kita harus mengejahwantahkan sifat-sifat Allah dalam kehidupan kita.

7. Bersedekah Setiap Hari.
Sedekah ini merupakan salah satu bukti iman dan ketaatan manusia kepada Allah SWT. Melakukan sedekah juga tidak dipaksakan, melainkan panggilan hati dan jiwa untuk melakukannya dengan ikhlas dan dapat menyenangkan hati orang lain. Ada beberapa manfaat sedekah yang harus diketahui.

Manfaat sedekah antara lain adalah sebagai penolak bala, penyubur pahala, menahan musibah, dan kejahatan serta rezeki yang dilipat gandakan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Bersegeralah untuk bersedekah. Karena musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah.”

Semoga uraian singkat di atas bermanfaat bagi Anda dalam upaya meningkatkan Kualitas Hidup. Anda tidak perlu khawatir menghadapi masa depan. Anda bahkan akan lebih bahagia dan makmur di masa depan jika Anda menyiapkannya dengan cerdas.

Spiritual  Business Consultant akan memberi Anda panduan Anda untuk survive, bahkan hidup lebih makmur di masa depan. Untuk Bimbingan dan Konsultasi, Silakan Hubungi Kami. :

"Spritual Business Consultant"

Pejaten Office Park.
Jl. Warung Buncit Raya No.79, RT.1/RW.7, Pejaten Barat, Jakarta Selatan.

Contact Person:

* Erdian Widodo Drajad, ST - 0813-8899-4677

* Suhu Rosi Wibawa, S.Kom - 0895-0579-3048

#red | AZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di Website www.24inews.com, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pemred: Firma Ragnius