24INEWS.COM - Polisi amankan sebanyak 186 orang yang diduga akan membuat kerusuhan di depan Gedung DPR / MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/8) kemarin. Mereka diduga akan membuat kerusuhan saat pidato Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
"Mulai sejak pagi sampai siang adanya pidato kenegaraan presiden RI dan sidang MPR DPR yang saat itu berbarengan dengan kegiatan unjuk rasa dari beberapa aliansi yang ada, baik dari buruh maupun mahasiswa. Kemarin sudah saya sampaikan bahwa benar ada 186 yang awalnya kita amankan saat lakukan razia Kita lakukan razia ada sekitar 186 orang yang memang ada indikasi saat itu akan melakukan satu kerusuhan, "kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (15/8).
Namun, kata Yusri, dari pendalaman penyidik hanya tujuh orang yang hingga kini masih di Polda Metro Jaya. "Tapi setelah kita lakukan pendalaman sebagian besar sudah kita pulangkan, ini tinggal tujuh orang sampai saat ini kita lakukan pendalaman. Terakhir tadi malam saya sampaikan ke teman-teman media tinggal delapan. Kita lakukan pendalaman lagi, sisa yang ada sekarang tinggal tujuh, yang satu Sudah kami pulangkan. Yang 100 sekian itu juga sudah kita pulangkan setelah kita ambil keterangan dan data, "jelasnya.
Menurut Yusri, lima dari tujuh orang ini masuk dalam kelompok anarko. Dari pengungkapan ini, lanjutnya, didominasi oleh perempuan dan ditemukan barang bukti komposisi bom molotov.
"Dari tujuh orang ini lima orang masuk dalam kelompok anarko dan juga dua yang masih kita lakukan pendalaman, seorang wanita yang hampir rata-rata kita temukan di beberapa barang bukti yang berhasil kita amankan waktu saat kita lakukan razia. Memang ada perencanaan pada saat itu, tetapi belum diramu dalam bom molotov, yang ada adalah botol yang diisi dengan sapu tangan, "ujarnya.
Hingga kini kepolisian masih terus mendalami kasus tersebut. "Ini masih dilakukan pendalaman oleh Krimum PMJ terhadap para pelaku sekarang ini karena memang nama awal mereka," pungkasnya.
Yusri menambahkan, salah satu pelaku yang ditangkap direncanakan sudah merencanakan aksinya. Bahkan telah membuat kaos.
"Satu saja kelompok anak-anak Anarko yang dari Bogor yang memang pada saat 13 Agustus lalu mereka merapatkan untuk membuat satu keonaran. Mereka sudah siapkan dengan membuat kaos dan juga bagaimana caranya bertindak di lapangan," ujar Yusri.
"Contoh saja satu memang mereka merencanakan, ada perencanaan yang dia lakukan. Kalau diisi diisi dengan bahan bakar bisa jadi bom molotov, ada di sana," sambungnya.
Source: Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar