24INEWS.COM--Syafril Tanjung alias Abe selaku Mamak Kepala Waris (MKW) mengaku tidak senang tanah kaumnya dirampas begitu saja oleh Pesantren Al Falah dan masyarakat yang mendiami tanahnya.
"Kepada siapa Akmal membeli tanah yang mengaku sudah membayar dengan uang umat atau uang donatur," tanya Syafril Tanjung.
"Saya selaku Mamak Kepala Waris tidak pernah nego masalah tanah dengan ketua yayasan Shine Al Falah Syamsul Akmal, silahkan tanyakan ke dia, kalo memang dia sudah membeli dengan uang umat dan uang donatur tolong perlihatkan dengan kaum siapa dia membeli," ujar Syafril pada Selasa (1/3).
Syafril Tanjung menyebut, "ini sudah menyangkut uang umat dan donatur juga masalah anak yatim atau anak kurang mampu, kalau memang Akmal ada buktinya tolong perlihatkan kepada saya, jangan asal ngomong saja," sebutnya.
"Jika memang dia benar, kenapa setiap bertemu dengan saya dia selalu lari dan tak pernah mempertanyakan perihal ini malah dia yang memberi kawat berduri pada masyarakat untuk memagar tanah milik kaum saya ini," ujar Syafril marah.
"Saya ingin bukti berapa luas tanah kaum saya yang dibelinya, jangan berlindung dibawah payung pesantren supaya saya kasihan. Pakailah etika seperti Pak Nardi yang saya beri tahu bahwa tanah yang dibangunnya itu milik saya, dia mengaku salah dan karna ada niat baiknya saya beri cuma - cuma saja seluas 1,5 he tanpa membayar sepersenpun apa lagi untuk agama atau pesantren," ujar Syafril.
"Beda sekali dengan Akmal yang malah memagar kawat yang dipasang oknum yang mengaku punya tanah, wajar dong saya bongkar karna dia memagar tanpa seizin saya dan memagarinya malam lagi, kan cocok dia itu pencuri, kalo dia merasa punya kawat silakan ambil saya tidak marah, diwaktu saya mencabut kok tidak ada yang melarang kalau dia merasa benar," ujar Syafril kesal.
Tidak hanya itu, Syafril tambah naik pitam karena difitnah mabuk - mabukan di lokasi pesantren, sementara kami turun mobil langsung bekerja membukak setelah itu kami kami lansung pergi. Dimana kami bisa minum, untuk duduk saja kami tidak bisa jadi ini cuma celoteh mulut yang tidak bertanggung jawab. Kalau ngomong itu jangan kayak kentut, yang benar sajalah karna anda itu sebagai contoh jangan berbohong," kata Syafril lagi.
Syafril menantang jika jika Akmal merasa benar silahkan melapor, "saya malah senang karna bisa terungkap kebohonganya dan siapa dalang yang menjual tanah saya. Sejengkal tanah pun akan saya perjuangkan demi kebenaran walaupun nyawa taruhannya, kenapa harus takut mati, kalau mati itu sekali demi melawan mafia tanah yang merampas hak orang lain itu adalah jihat," tutup Syafril.
Hingga berita ini diturunkan, tim awak media terus berupaya menghubungi Akmal untuk dikonfirmasi. (tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar